Back to Top
Buku & Sastra

Sastra Hujan: Membaca Hujan dalam Kata

Juni 22, 2024
Beranda
Buku & Sastra
Sastra Hujan: Membaca Hujan dalam Kata

Sastra Hujan: Membaca Hujan dalam Kata Rakyat Resah.  Hujan, bagi sebagian orang, hanyalah fenomena alam biasa. Namun, bagi para sastrawan, hujan lebih dari sekadar air yang turun dari langit. Hujan menjadi inspirasi, menjadi metafora, menjadi simbol yang kaya makna. Dalam sastra, hujan sering dikaitkan dengan berbagai macam emosi dan suasana. Hujan bisa menjadi simbol kesedihan, seperti dalam puisi Chairil Anwar "Derai-Derai Cemara": "Derai-derai cemara Mengiringi deru ombak Pecah di pantai berbisik Kepada angin yang sunyi" Hujan juga bisa menjadi simbol harapan, seperti dalam puisi Sapardi Djoko Damono "Hujan Bulan Juni" "Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni Dirasakannya panas Dirasakannya dingin Dan ia tetap turun Menyiram bumi dengan air tegar" Hujan juga bisa menjadi simbol perubahan, seperti dalam cerpen Seno Gumira Ajidarma "Hujan Bulan November": "Hujan bulan November turun dengan derasnya. Angin bertiup kencang, ...
Baca selengkapnya